Keputusan Mahkamah Agung mengenai aborsi akan menjadikannya sebuah kejahatan di Texas
Texas sudah memiliki “undang-undang aktivasi” (hukum pemicu), yang pada dasarnya akan melarang aborsi sepenuhnya di negara bagian tersebut jika Mahkamah Agung AS menguatkan kasus Roe v. Wade tahun 1973 yang melegalkan hak perempuan atas tubuhnya sendiri hampir setengah abad yang lalu.
Undang-undang aktivasi ini disetujui pada tahun 2021 akan mulai berlaku 30 hari setelah keputusan Mahkamah Agung dan akan menjadikan tindakan tersebut sebagai kejahatan serius bagi mereka yang melakukan atau membantu melakukan aborsi. Satu-satunya pengecualian dalam undang-undang tersebut adalah jika terdapat risiko terhadap nyawa pasien atau “gangguan signifikan pada fungsi utama tubuh”.
Longgar Dokter yang melakukan aborsi bisa dipenjara seumur hidup dan denda hingga $100.000.
Baca di sini: Larangan aborsi pada usia kehamilan enam minggu mulai berlaku di Texas. Apa artinya?
Selain itu, Texas tidak pernah mencabut undang-undang sebelumnya yang mengkriminalisasi aborsi. Para ahli mengatakan demikian Undang-undang tersebut dapat digunakan untuk menuntut penyedia dana untuk memfasilitasi aborsi. Berdasarkan undang-undang ini, mereka yang “menyediakan sarana” atau “mengelola” sumber daya untuk mengakhiri kehamilan dapat didakwa melakukan pelanggaran pidana.
Baca di sini: Reaksi di Texas dari Ted Cruz, Beto O’Rourke, Ken Paxton dan tokoh lainnya terhadap kemungkinan keputusan Mahkamah Agung
Selusin negara bagian lain juga memiliki undang-undang serupa.
Undang-undang aborsi Mississippi, yang menunggu keputusan resmi dari Mahkamah Agung, akan melarang aborsi pada usia 15 minggu. Keputusan bersejarah yang berasal dari Dallas County, Roe v. Wade, pernah dianggap sebagai preseden hukum yang tak terbantahkan, namun kasus Dobbs vs. Kesehatan Wanita Jackson di Mississippi kini merupakan ancaman paling serius terhadap pemerintahan Roe dalam beberapa dekade.
Undang-undang aborsi utama saat ini di Texas adalah SB8, yang disahkan pada 1 September setelah perdebatan politik yang sangat memecah belah di Badan Legislatif, dan mempertimbangkan larangan penghentian kehamilan setelah enam minggu kehamilan. Sejauh ini mereka telah berhasil mengatasi semua tantangan hukum.
Mahkamah Agung sendiri mengizinkan SB8 tetap berlaku. Undang-undang ini memungkinkan orang untuk menuntut siapa pun yang membantu seorang perempuan melakukan aborsi setelah enam minggu. Tantangan hukum terus berlanjut, termasuk gugatan federal baru yang diajukan bulan lalu oleh mantan Senator negara bagian Texas Utara. Wendy Davis dan yang lainnya dikirimkan.