Target membatalkan pesanan, memotong harga untuk membersihkan kelebihan persediaan
Targetnya adalah membatalkan pesanan dari pemasok, terutama untuk barang-barang rumah tangga dan pakaian jadi, dan memangkas harga untuk membersihkan akumulasi persediaan menjelang musim belanja musim gugur dan musim liburan yang kritis.
Tindakan ini terjadi setelah adanya perubahan besar dalam pengeluaran masyarakat Amerika, dari investasi di rumah, menjadi uang yang dibelanjakan untuk perjalanan, keluar malam untuk makan malam, dan pakaian yang lebih bergaya, sebuah perubahan yang terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan para pengecer besar.
Kecepatan orang Amerika berpaling dari pengeluaran akibat pandemi ini terungkap dalam laporan keuangan triwulanan terbaru dari sejumlah pengecer besar. Target melaporkan bulan lalu bahwa labanya untuk kuartal fiskal pertama turun 52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan TV dan peralatan rumah tangga berukuran besar yang disimpan di Amerika selama pandemi telah memudar, meninggalkan Target dengan persediaan yang membengkak dan harus diturunkan nilainya untuk dijual.
Target, yang memiliki 46 toko di Dallas-Fort Worth, menolak memberikan jumlah dolar atas pembatalan pesanan barang dagangan dan besarnya diskon.
Pengecer lain, termasuk Gap, Macy’s, Walmart dan Kohl’s, juga melaporkan peningkatan inventaris.
“Persediaan ritel meningkat,” kata kepala keuangan Target Michael Fiddelke kepada The Associated Press dalam wawancara telepon hari Senin. “Dan hal tersebut tentu saja berlaku bagi kami, dalam beberapa kategori yang prediksi kami salah. Kami telah memutuskan bahwa bertindak agresif adalah cara yang tepat untuk terus mendorong bisnis.”
Target bekerja dengan pemasok untuk menutupi biaya pemasok mereka yang pesanannya dibatalkan. Dalam beberapa kasus, beberapa bahan mentah yang dimaksudkan untuk beberapa barang malah digunakan untuk produk lain yang permintaannya lebih besar, kata Fiddelke. Banyak pesanan produk yang dibatalkan memiliki waktu produksi yang lama yaitu sembilan bulan, katanya.
Target mengatakan biaya yang terkait dengan langkah tersebut akan merugikan keuntungan pada kuartal saat ini. Target sekarang memperkirakan tingkat margin operasi kuartal kedua berada di sekitar 2%, turun dari sekitar 5,3% yang diperkirakan bulan lalu. Untuk paruh kedua tahun ini, Target memperkirakan tingkat margin operasi di kisaran sekitar 6%, tingkat yang dikatakan akan melebihi rata-rata kinerja musim gugur perusahaan pada tahun-tahun sebelum pandemi.
Bulan lalu, Target Corp. memperkirakan tingkat margin pendapatan operasional setahun penuh berada di kisaran 6%. Target tidak memberikan perkiraan lengkap yang baru.
Namun, Target terus memperkirakan pertumbuhan pendapatan setahun penuh pada kisaran satu digit rendah hingga menengah dan berharap dapat mempertahankan atau memperoleh pangsa pasar pada tahun tersebut.
Mencari cakupan ritel yang lebih luas? klik disini untuk membaca semua berita dan pembaruan ritel. klik disini untuk berlangganan D-FW Retail dan buletin lainnya dari The Dallas Morning News.